![]() |
Foto Aktivis Matahari Dan Dirukter Walhi Jabar |
Bogor - Ops Jurnal || Sampah pasca pesta demokrasi Pileg, Pilbup, Pilpres diprediksi akan menumpuk. Sabilillah mengajak para calon legislatif dan tim suksesnya untuk tidak merusak pohon, guna terjaga kelestarian lingkungan yang bersih dan sehat.
Berdasarkan data yang bersumber dari akun resmi Open Data Jabar pada tahun 2019, sampah di Kabupaten Bogor tembus mencapai angka 2914.65 ton per hari
Sedangkan data hasil penelitian yang diperoleh dari aktifis dan akademisi menyebutkan tentang estimasi volume sampah di Kabupaten Bogor kemudian berdasarkan data penduduk Kabupaten Bogor dari hasil analisis dengan proyeksi penduduk pada tahun 2030 sebanyak 6.127.159 jiwa, cenderung akan terjadi peningkatan volume sampah 735.258 m3 per hari.
"Sudah saatnya Tanam Pohon Tanam Kebaikan, ayo mulai sekarang beralih pada digitalisasi media cetak maupun online untuk berkampanye," Zefferi , Aktifis Lingkungan Hidup, Ekologi, dan Konservasi, Bogor, Jawa Barat, kepada Awak Media melalui selular, Minggu (7/1/2024).
Hal ini dilatar belakangi oleh prediksi akan terjadi lonjakan volume sampah di Kabupaten Bogor pasca pesta demokrasi pada tahun 2024 mendatang. Sehingga, diperlukan komitmen bersama terhadap kepedulian segenap politisi dan mesin-mesin politik untuk menahan diri dalam menggencarkan program maupun strategi kampanye di lapangan yang memanfaatkan media luar ruang di wilayah Kabupaten Bogor.
Sabilillah menyampaikan, bahwa pada Pemilu 2024 diperkirakan kurang dari 8.000 calon legislatif dari 24 Partai Politik yang siap bertarung berebut kursi wakil rakyat yang tersebar 80 daerah pemilihan yang tersebar di seluruh Indonesia, terbanyak di Bogor. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah Calon Presiden dengan mesin-mesin politiknya.
Ia menambahkan, di Kabupaten Bogor akan terjadi penumpukan sampah pasca Pemilu 2024, sementara Dinas Lingkunga Hidup dengan daya dukung pengangkutan dan TPS/TPA Sampah hingga saat ini pun masih jauh dari memadai. Limbah-limbah berbahan dasar plastik maupun bahan berbahaya lainnya juga akan memenuhi TPS atau TPA yang kemudian menjadi problem lingkungan.