MADINA,Opsjurnal.online - Pasca Gempa yang mengguncang Sumatera Barat pada tahun 2009 lalu dengan kekuatan 7,9S SR telah mengakibatkan tanah longsong disejumlah daerah bahkan sampai menimbun perkampungan warga yang bermukim dibawah kaki gunung tigo Nagari Tandikek Padang Pariaman.
Gempa yang cukup dahsyat pada waktu itu dirasakan hampir diseluruh daerah di Sumatera Barat, bahkan getaran dari gempa yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 itu juga dirasakan oleh provinsi tetangga seperti Riau,Bengkulu,Lampung hingga se Jabodetabek sampai dengan Negeri Jiran Malaysia dan Singapura.
Mengenang kembali peristiwa menyedihkan dengan ratusan jiwa hilang dalam sekejap menjadi sebuah tragedi yang tidak dapat dilupakan oleh Penduduk Nagari Tandikek Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat akibat keganasan dari guncangan gempa terdahsyat yang telah merenggut nyawa keluarga mereka.
Lubuk Laweh adalah Dusun yang hilang akibat tertimbun reruntuhan longsor dari lereng bukit perkebunan manggis, kelapa dan tanaman lainnya berlokasi tepat dibawah kaki Gunung Tigo dengan jumlah penduduk mencapai ratusan jiwa turut menjadi korban dari timbunan material longsor pasca gempa yang melanda Sumatera Barat pada waktu itu.
Dikutip dari berbagai sumber terpercaya, tragedi memilukan itu membuat Dusun Lubuk Laweh Kecamatan Patamuan Nagari Tandikek Padang Pariaman hilang tertimbun tanah longsor saat semua orang sedang berada di dalam rumahnya masing-masing, pasca kejadian diketahui hanya sekitar 12 orang yang selamat dan mengungsi ke desa tetangga dan sebanyak 10 (sepuluh) jasad berhasil dikeluarkan dari timbunan longsor dan dimakamkan secara layak seperti biasanya, namun diperkirakan lebih dari 120 orang lagi masih tertimbun dibawah tanah reruntuhan dan tidak dapat dilakukan evakuasi karena kedalaman timbunan material longsor mencapai 10 sampai 15 meter.
Mengingat kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan penggalian sampai kedalaman 10 sampai 15 meter, akhirnya pemerintah Provinsi Sumatera Barat memutuskan Dusun Lubuk Laweh yang tertimbun dijadikan sebagai Kuburan Massal karena di dalam runtuhnya dusun tersebut masih terdapat ratusan jasad yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penggalian akibat timbunan terlalu dalam.
Diatas timbunan dibangun sebuah tugu monumen pertanda bahwa di tempat itulah letak dusun lubuk laweh yang hilang akibat tertimbun longsor pasca gempa 14 tahun lalu beserta ratusan jasad manusia yang ikut terkubur didalamnya.
Kabarnya, sejak gempa berkekuatan 7,9 SR yang telah mengakibatkan lereng bukit longsor dan satu kampung hilang tertimbun pada tanggal 30 september 2009 tidak satu orangpun yang berani lagi untuk tinggal dan membangun rumah di dusun tersebut karena dibawah reruntuhan tanah yang saat ini sudah tertutup oleh rerumputan terdapat ratusan jasad manusia yang menjadi korban akibat dahsyatnya gempa yang melanda Sumatera Barat.
Selain itu, pemerintah provinsi Sumatera Barat pun sudah mengeluarkan himbauan berupa larangan agar mengosongkan lokasi tersebut dan tidak boleh bertempat tinggal di wilayah dusun Lubuk Laweh lagi karena postur tanah yang di anggap rawan longsor.
Peristiwa Gempa berkekuatan 7,9 SR pada tanggal 30 September 2009 Dusun Lubuk Laweh Nagari Tandikek Kecamatan Patamuan Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat merupakan sebuah Tragedi yang tidak terlupakan yang akan selalu menjadi kenangan paling menyedihkan bagi masyarakat dikecamatan Patamuan Padang Pariaman Sumatera Barat.