• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Cuaca Hari Sabtu 2 Desember 2023 Pagi Hingga Siang Cerah Berawan Sore Hingga Malam Hujan

    Sabtu, 02 Desember 2023, Desember 02, 2023 WIB Last Updated 2023-12-02T07:50:46Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     




    Jakarta,opsjurnal.online

    Di akhir pekan, Sabtu (2/12/2023), langit pagi Indonesia diprediksi sebagian besarnya cerah, berawan, dan cerah berawan. Demikianlah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

    Hanya tiga wilayah Indonesia yang diprediksi hujan berintensitas ringan pagi hari ini yaitu Yogyakarta, Mamuju, dan Medan, seperti laporan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Berbeda di siang nanti, cuaca Indonesia diprakirakan bakal cerah, berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir.

    Hujan dengan intensitas ringan siang hari nanti diprediksi BMKG bakal guyur sejumlah wilayah Indonesia, seperti Denpasar, Serang, Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Gorontalo, dan Manokwari.

    Wilayah Bandung, Kota Jayapura, Manado, Palembang, dan Medan diprakirakan turun hujan berintensitas sedang siang nanti.

    Waspada hujan petir diprediksi mengguyur siang nanti di Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, dan Mataram.

    Kemudian di malam hari nanti juga langit Indonesia sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, dan hujan ringan.

    Cuaca hujan dengan intensitas ringan diprediksi mengguyur wilayah Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Gorontalo, Semarang, Palangkaraya, Ambon, Mataram, Pekanbaru, dan Palembang malam nanti.

    Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Awak Media dari laman resmi BMKG 

     Kota Pagi Siang Malam

     Banda Aceh Cerah Berawan Hujan Lebat Berawan

     Denpasar Berawan Hujan Ringan Berawan

     Serang Berawan Hujan Ringan Berawan

     Bengkulu Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan

     Yogyakarta Hujan Ringan Hujan Ringan Hujan Ringan

     Jakarta Pusat Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan

     Gorontalo Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan

     Jambi Berawan Hujan Ringan Berawan

     Bandung Berawan Hujan Sedang Hujan Sedang

     Semarang Berawan Hujan Petir Hujan Ringan

     Surabaya Cerah Berawan Hujan Petir Berawan

     Pontianak Cerah Berawan Hujan Petir Berawan

     Banjarmasin Berawan Hujan Petir Cerah Berawan

     Palangkaraya Berawan Berawan Hujan Ringan

     Samarinda Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan

     Tarakan Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan

     Pangkal Pinang Cerah Berawan Hujan Petir Cerah Berawan

     Tanjung Pinang Berawan Hujan Petir Berawan

     Bandar Lampung Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan

     Ambon Cerah Berawan Berawan Hujan Ringan

     Ternate Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan

     Mataram Cerah Berawan Hujan Petir Hujan Ringan

     Kupang Cerah Berawan Berawan Berawan

     Kota Jayapura Cerah Berawan Hujan Sedang Berawan

     Manokwari Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan

     Pekanbaru Kabut Hujan Ringan Hujan Ringan

     Mamuju Hujan Ringan Berawan Berawan

     Makassar Berawan Hujan Ringan Berawan

     Kendari Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan

     Manado Berawan Hujan Sedang Berawan

     Padang Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan

     Palembang Cerah Berawan Hujan Sedang Hujan Ringan

     Medan Hujan Ringan Hujan Sedang  Berawan

    Sementara itu, dampak perubahan iklim di Indonesia dirasakan di berbagai daerah. Salah satu fenomena perubahan iklim adalah el nino yang menjadi penyebab kekeringan dan cuaca panas di sejumlah wilayah di Tanah Air. 

    Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan perubahan iklim membuat temperatur di seluruh wilayah Indonesia naik. Namun, perubahan iklim di Indonesia terkait dengan kondisi global. 

    "Jadi, karena ini perubahan iklim sifatnya global, maka di seluruh wilayah Indonesia juga terdapat tren kenaikan temperatur ya. Kira-kira sekitar 0,1 sampai 0,3 per 10 tahun trennya," kata Ardhasena kepada Awak Media, Jumat 3 November 2023.

    Oleh karena itu, BMKG mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem tersebut. BMKG juga bergabung ke badan cuaca untuk PBB untuk mewujudkan kolaborasi tersebut. 

    "Ada, kita tergabung dalam badan cuaca untuk PBB, jadi seluruh BMKG, seluruh negara itu bekerja sama," kata Ardhasena.

    Menurut Ardhasena, perubahan iklim telah mempengaruhi arus lintas yang berada di Indonesia. 

    "Jadi mempengaruhi kondisi laut di Indonesia dan juga iklimnya di Indonesia, dan kemudian terus dibawa ke Samudera Hindia," tambah Ardhasena. 

    Dia mengatakan La Nina terakhir terjadi di Indonesia pada 2022. Namun, untuk 2023, Indonesia sedang dilanda oleh fenomena el nino yang berkepanjangan. Berdasarkan prediksi, El Nino akan berakhir pada Maret-April 2024.   

    "Terakhir la nina terjadi di Indonesia itu 2020, 2021 dan 2022" tutur Ardhasena. 

    "Saat ini masih el nino.... El nino prediksi kami berakhirnya Maret-April 2024," tambah dia. 

    Ardhasena mengungkap BMKG telah melakukan mitigasi jika Indonesia dilanda fenomena el nino dan la nina. BMKG pun membagi tugas kepada instansi terkait. 

    "Ya, sekarang sebenarnya kan dampak el nino-nya sudah mulai berakhir ya, karena kita sebentar lagi musim hujan, jadi yang memitigasi itu bukan BMKG. BMKG memberikan informasi kepada sektor-sektor, kepada kementerian lembaga untuk melakukan mitigasinya pada sektor sumber daya air, sektor pangan, dan lain sebagainya," jelas Ardhasena.

    Menurut dia, BMKG telah memberikan informasi dan prediksi untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim. 

    "Kita memberikan informasi dan prediksi, karena nanti yang meminimalisir itu kita bekerja sama dengan sektor-sektor terkait sumber daya air, sektor pangan. Sektor kesehatan dan lain sebagainya" ungkap Ardhasena. 

    Dia mengungkapkan, BMKG tidak dapat melakukan pekerjaannya sendiri, begitupun dengan negara lainnya yang tidak dapat melakukan sendiri.

    Hal tersebut harus dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh negara di dunia, karena bersifat global.


    Sumber: Liputan6.com

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini