• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Bos Apotek Aniaya Karyawannya dan Telah Dilaporkan Kepolisi

    Sabtu, 02 Desember 2023, Desember 02, 2023 WIB Last Updated 2023-12-02T03:43:40Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Kendiri,opsjurnal.online

    Bos apotek berinisial ERS di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dilaporkan ke polisi atas tuduhan menyekap dan menganiaya sadis wanita apoteker berinisial ZA (25) hingga pingsan. Polisi pun telah mendalami dugaan penganiayaan tersebut.

    "Kami akan proses tuntas kasus ini," ujar Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi kepada awak media, Jumat (1/12/2023).

    Sementara itu, wanita ZA menjelaskan kasus ini bermula saat dirinya dan sejumlah rekannya dipanggil oleh ERS ke lantai dua gedung apotek di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Kamis (30/11). Selanjutnya ERS mengunci pintu dan menginterogasi ZA Cs sejak pukul 08.00 Wita hingga 12.00 Wita.

    "Di lantai dua ini saya ditempeleng, dijambak, dipukulkan kotak tisu dan botol minuman plastik," ujar ZA saat coba dimintai konfirmasi terpisah.

    ZA menambahkan, dia dan rekan-rekannya juga sempat dianiaya ERS di lantai satu. Penganiayaan ini sejak pukul 13.00 Wita hingga 16.00 Wita hingga membuatnya sempat pingsan.

    "Di lantai 1 ini dia tempeleng di bagian telingaku sampai saya jatuh pingsan. Di sini juga saya diinjak-injak," ungkapnya.

    Saat ditanya soal penyebab dirinya disekap dan dianiaya, ZA menduga ERS tersinggung setelah melihat percakapannya sesama pegawai apotek di grup WhatsApp. Para korban saat itu membahas tentang suami ERS.

    "Karena dia buka HP-nya perlihatkan chat grup kami yang sudah dia foto, percakapan chat (percakapan menyinggung suami terlapor)" ungkapnya.

    Bos Apotek Bantah Aniaya Pegawai

    ERS turut buka suara terkait dirinya dilaporkan menyekap dan menganiaya sadis sejumlah apoteker yang bekerja di apoteknya. Dia membantah tuduhan penyekapan dan penganiayaan itu.

    "Tidak ada penyekapan, tidak ada penganiayaan, itu saja," kata ERS saat ditemui awak media, Jumat (1/12) malam.

    ERS mengatakan kejadian yang sebenarnya ialah dia sedang mengumpulkan para karyawan apoteknya untuk evaluasi akhir bulan terhadap kinerja karyawannya. Dia mengaku hanya melakukan breafing.

    "Jadi definisi penyekapan itu bagaimana, saya cuman kumpul semua karyawan. Kami lagi breafing kerja. Posisinya kami cuma tutup pintu, tidak ada dikunci pintu," tambahnya.

    Kendati demikian, ERS tak membantah dirinya menutup pintu ruangan seperti ditudingkan korban. Namun hak ini karena ia tak ingin urusan internal didengar orang luar.

    "Bapak-bapak, kalau di tempat kerja briefing berjam-jam apa itu bilang disekap? Di ruangan tertutup


    Sumber: DetikSulsel

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini