MADINA,Opsjurnal.online - Kisah perjalanan seorang pemuda yang menginginkan perubahan dan kemajuan terhadap tanah kelahirannya, meski ia menyadari niat baik yang ia lakukan tidak berbalas seperti apa yang dharapkan karena sebagian orang menilai bahwa apa yang ia perjuangkan mustahil akan didapatkan dan walaupun ia menyadari bahwa ia bukanlah seorang aparat desa ataupun dermawan yang kaya raya
Simak kisah perjuangan tulusnya yang menggugah hati para pembaca setia Media Opsjurnal Biro Mandailing Natal.
Kerja keras dalam berbagai usaha yang dilakukan seorang putra dari Desa Banjar Malayu Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) hanya demi mewujudkan Impian semata masyarakat disana yang selama ini dapat dikatakan masih belum sepenuhnya merasakan indahnya kemerdekaan seperti yang telah dirasakan oleh masyarakat desa lainnya di Kabupaten Madina.
Ia bernama Okis Ridwan Rangkuti, SPd.i (34) Tahun seorang pria putra asli dari Desa Banjar Malayu Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal tepatnya di Desa Kampung Baru Dusun 2 Banjar Bukit yang juga merupakan Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Madina lulusan tahun 2015
Demi untuk desa yang dibanggakan, berbagai macam upaya ia lakukan agar Banjar Malayu dapat setara dengan Desa lainnya dan berharap masyarakat disana turut merasakan nikmatnya kehidupan sebagai warga negara yang merdeka, mulai dari langkah membuat proposal permohonan bantuan lampu untuk desanya sampai dengan meminta bantuan perbaikan akses jalan dengan cara melakukan koordinasi dengan pemerintah desa,kecamatan sampai pemkab madina serta ke DPRD madinapun ia menyampaikan keluhan tentang kondisi desanya.
Meski keluhan tersebut sedikit demi sedikit mendapatkan hasil namun ia tidak pernah lelah untuk terus berjuang sampai ia merasa desanya benar-benar keluar dari keterpurukan khususnya di bagian penerangan dan akses jalan desa Banjar Malayu.
Tidak berhenti disitu saja, Okis Ridwan memilih profesi sebagai Jurnalis dengan tujuan agar ia dapat menyuarakan kondisi Desanya yang sampai saat ini masih dalam ketertinggalan, namun perjuangan yang ia lakukan masih tetap terbentur pada keadaan, tapi apapun kendala dan rintangan yang ia hadapi tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk mewujudkan Impian Masyarakat Desa Banjar Malayu agar bebas dari kondisi akses jalan yang sangat memprihatinkan tersebut.
Bahkan salah satu upaya yang ia lakukan ikut berkompetisi menjadi peserta sebagai salah satu Calon Kepala Desa Banjar Malayu dengan harapan apabila ia menang kelak dapat memperjuangkan desanya,namun langkah itupun gagal ia capai dengan meraih selisih suara hanya sekitar 20 suara.
Itupun tidak membuatnya berhenti untuk melangkah dan ia tetap tegar berusaha bagaimana agar desa yang ia cintai mencapai kesetaraan dengan desa lainnya di Kecamatan Batang Natal.
Bercerita tentang seputar Desa Banjar Malayu Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal jika dilihat dari dekat, kondisi Akses jalan di Desa Banjar Malayu sungguh memprihatinkan, dan benar-benar membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal karena untuk sampai ke pusat pasar Batang Natal pun butuh waktu lama dengan berjalan kaki akibat akses jalan yang berlumpur dan sudah hancur total sehingga untuk kenderaan Roda 2 (dua) pun sulit untuk melewati rute jalan desa tersebut yang pada tahun 2018 sudah pernah dibangun melalui Dana Desa tapi bangunan jalan rabat beton tersebut tidak bertahan lama akibat dugaan bangunan tidak sesuai dengan aturan semestinya.
Yang paling menyedihkan lagi, apabila ada warga yang sedang sakit dan harus dibawa ke rumah sakit di Kota Panyabungan, warga harus mengangkat si penderita dengan cara di tandu berjalan kaki dengan menempuh jalan sejauh 6 Kilo Meter untuk sampai ke jalan yang dapat dilalui oleh kenderaan roda 4. Jika dihitung biaya yang dikeluarkan untuk sampai ke Rumah Sakit di Kota Panyabungan dapat mencapai Rp 1 juta rupiah.
"Kalau ada warga yang sakit dan harus mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit, maka pihak keluarga dibantu oleh warga lainnya terpaksa menggotong si penderita dengan cara di tandu berjalan kaki sejauh 6 (enam) Kilo Meter."ungkap Alumni STAIN tahun 2015 itu.
Hal itulah yang paling menyedihkan bagi pria tersebut sehingga ia membulatkan tekadnya harus bisa memperbaiki desa kelahirannya demi ingin melihat senyum kebahagiaan dari masyarakat yang tinggal di Desa Banjar Malayu dan saat ini ia mencoba peruntungannya kembali dengan maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Mandailing Natal dari Fraksi Partai Gerindra Atas restu yang diberikan Oleh Pimpinan Partai Gerindra Kabupaten Mandailing Natal yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Madina " H. ERWIN EFENDI LUBIS " yang sebelumnya Okis telah meminta ijin beserta do'a dari Tokoh Adat,Tokoh Agama dan Masyarakat Batang Natal khususnya di Desa Banjar Malayu dengan harapan jika ia diberikan kesempatan oleh sang pencipta untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Madina kelak ia akan mewujudkan Impian seluruh Masyarakat untuk merasakan bagaimana indahnya sebuah Desa dan bagaimana yang dinamakan kesejahteraan masyarakat dengan memperbaiki infrastruktur desa terutama akses jalan sampai dengan ruangan sekolah sebagai sarana tempat anak-anak menimba ilmu dan barusaha meningkatkan perekonomian masyarakat yang notabene nya adalah petani.
"Langkah ini saya ambil hanya semata agar saya lebih mudah dalam membantu masyarakat Madina pada Umumnya dan Desa Banjar Malayu pada khususnya."pungkas Okis
