Jakarta, opsjurnal.online
Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan mengenang keputusannya membubarkan diskotek Alexis saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Anies menceritakan kisahnya itu saat menyerukan perubahan di tengah masyarakat Cipete, Jakarta Selatan. Anies mengatakan sebuah perubahan memerlukan wewenang.
"Alexis tuh sudah jadi sejarah sekarang. Ingat kan waktu itu? Didemo terus, jawaranya demo terus, benar enggak? Kiai demo terus, betul enggak? Ulama demo terus, betul enggak? Bisa ditutup enggak?" kata Anies saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (17/10).
Anies menyebut upaya berbagai tokoh masyarakat saat itu gagal menutup Alexis. Berbagai demonstrasi yang dilakukan tak berbuah hasil.
Setelah terpilih sebagai gubernur, Anies mengambil kebijakan untuk menutup diskotek tersebut. Dia mencontohkan sebuah perubahan yang bisa dilakukan melalui wewenang.
"Alhamdulillah terjadilah perubahan di Jakarta. Setelah terjadi perubahan, Alexis itu bisa ditutup cukup dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan," ujarnya.
Anies mengatakan perubahan perlu juga dilakukan di tingkat nasional. Misalnya, terkait harga beras yang terus meningkat. Dia menyebut petani tak mendapat untung dari kenaikan harga itu.
Dia berpendapat perlu wewenang untuk melakukan perubahan di sektor itu. Oleh karenanya, Anies mengharapkan bantuan
warga untuk mendukungnya mewujudkan perubahan.
"Saya mohon kepada semua, mohon doanya, mohon untuk membantu kerja-kerja perubahan ini, mohon untuk ikut menjangkau semua. Kenapa? Karena kita ingin melakukan perubahan dan perubahan itu memerlukan wewenang," ucap Anies.
Sumber: CNN Indonesia