• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Senin, 02 Oktober 2023, Oktober 02, 2023 WIB Last Updated 2023-10-02T07:28:53Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Opsjurnal.online, Jakarta - Tiga Siswa SD Inpres Taub di Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga mengalami penganiayaan oleh kepala sekolahnya. Tiga siswa itu diduga dipaksa menjilat tembok dan memakan kertas.

    Dilansir detikBali, Senin (2/10/2023), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Timor Tengah Selatan (TTS) Musa Benu memanggil Kepala SD Inpres Taub, Kecamatan Kualin, TTS, Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial SEEH.


    SEEH diduga menganiaya tiga siswanya AB, SB, dan JT. Bahkan, SEEH disebut menyuruh ketiganya untuk menjilat tembok, pintu, kaca, hingga memakan kertas di halaman maktab pada Senin siang (18/9/2023).

    Musa berencana datang langsung ke SD Inpres Taub jika SEEH tidak memenuhi panggilan tersebut. Ia juga ingin bertemu dengan ketiga korban dan orang tuanya. "Kalau yang bersangkutan tidak menghadap, maka rencananya besok saya dengan tim turun ke sana," tegasnya.


    Polisi Usut

    Kapolsek Kualian Ipda Faizal Alang menjelaskan selain memerintahkan menjilat bagian bangunan dan memakan kertas, SEEH diduga memukul lengan bagian belakang tiga muridnya itu dengan kayu.


    "Hingga mengakibatkan memar pada tubuh korban (AB, SB, dan JT)" tuturnya saat dihubungi detikBali, Jumat (29/9/2023).


    Faizal menuturkan penganiayaan itu berawal saat semua siswa hendak pulang sekolah. Namun, AB, SB, dan JT masih bermain sumpit-sumpitan di kelas.

    Teman AB, SB, dan JT tiga murid itu memberitahu SEEH kalau ruang kelas digunakan untuk bermain. SEEH langsung memanggil tiga murid tersebut.

    SEEH memerintahkan AB, SB, dan JT menjilat tembok, kaca, dan pintu sekolah lalu menyuruh ketiganya memakan kertas dan harus ditelan. Kepala sekolah mengancam jika kertas itu tak ditelan tiga siswa tersebut tidak boleh pulang. Penganiayaan itu menjadi tontonan murid lainnya

    SEEH juga memukul JT sebanyak tiga kali dengan kayu. Selain itu, bocah tersebut dipukul berulang kali dengan tangan di sekujur tubuhnya.


    Tak kuat menahan sakit, JT teriak histeris. Adapun, AB dan SB dipukul satu kali.


    Orang tua JT melaporkan dugaan penganiayaan itu pada Polsek Kualin. Ia membuat laporan polisi LP/B/25/IX/2023/Sek Kualin/Res TTS/Polda NTT pada Senin (18/9/2023).


    "Saat ini, korban dan dua saksi kami sudah ambil keterangan untuk penyelidikan lanjutan," ujar Faizal.


    Sumber: detik.com

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini