Sidikalang, opsjurnal.online
AKBP Agus Bahari Parama Artha saat ini memimpin Polres Dairi menggantikan AKBP Reinhard Nainggolan.
Agus Bahari Parama Artha sebelumnya menjabat sebagai Danyontar TK II Mentarsis Ditbintarlat Akpol Lemdiklat Polri.
Lalu, bagaimana sosok Agus Bahari?
Kepada Awak Media, Agus Bahari mengatakan dirinya sempat mendaftar sebagai anggota Bintara pada tahun 1997.
Saat itu, dirinya dinyatakan lulus dan menjalani tugasnya pertamanya di Satuan Brimob Polda Bali.
Setelah bertugas selama 6 tahun di Brimob Polda Bali, Agus Bahari kemudian mencoba menjalani tes di Akademi Polisi (Akpol) pada tahun 2001.
Akhirnya, tepat di tahun 2004, Agus Bahari kemudian dinyatakan lulus dengan menyandang pangkat sebagai perwira.
Saya lahir jadi polisi ini, ibaratnya lahir dua kali. Pertama itu dengan pangkat Bintara pada tahun 1997, kemudian mendapatkan kesempatan yang tidak pernah saya mimpikan, bisa mendaftar Akpol di tahun 2001 , sehingga terlahir kembali di tahun 2004 dengan pangkat perwira, " ujar Agus kepada Tribun Medan, Selasa (24/10/2023).
Setelah lulus Akpol pada tahun 2004, pria kelahiran Bali ini mendapat mandat tugas pertama di Satuan Brimob, tepatnya di Provinsi Ambon sampai tahun 2009.
Sampai pada tahun 2012, Agus Bahari banyak menghabiskan karirnya di Satuan Brimob, tepatnya di pusat pelatihan anti teror di Provinsi Semarang.
Setelah itu, Agus Bahari mendapat mandat tugas menjadi pembina pengasuh Akpol selama 3 tahun.
"Setelah itu, saya pindah tugas ke Provinsi Jawa Timur, sebagai Kapolsek, " jelasnya.
"Basic saya sebagai Brimob terus, kecenderungannya masih teori. Bagaimana prakteknya, baru saya terapkan di Jawa Timur, " tambahnya.
Menjalani debut sebagai Kapolsek Urban, Agus Bahari mengaku senang karena di sana sistem kepolisian lebih kompleks dan lebih lengkap.
Semua fungsi ada di sana. Apalagi polsek di wilayah polrestabes. Saat itu pangkat saya Kompol, dengan para kanit - kanit sudah AKP semua. Jadi kesempatan saya belajar, sekaligus menerapkan apa yang sudah saya pelajari selama pendidikan. Itulah tantangan yang tidak bisa saya lupakan, " ungkapnya.
Selama karirnya, Agus Bahari mengaku sudah tiga kali menjabat sebagai kapolsek, salah satunya di Polsek Sawahan, dan Polsek Wonokromo.
Setelah menjadi kapolsek, Agus Bahari kemudian masuk ke Polda Jawa Timur sebagai staff di bagian Sumber Daya Manusia (SDM) selama 3 bulan, kemudian bergeser ke Bagian Seleksi.
"Disitulah ketemu dinamika, bagaimana pengembangan personil dalam bidang pendidikan. Disitu belajar banyak saya, " katanya.
Pada tahun 2019, Agus Bahari kemudian di percaya kembali menjadi dosen di Akpol sekaligus pengasuh Danyon taruna angkatan 56 sampai dengan tahun 2023.
Agus Bahari kemudian mendapat mandat menjadi Kapolres Dairi tepatnya pada tanggal 3 Oktober 2023.
"Puji Tuhan, Mukjizat akhirnya mendapat kesempatan jadi Kapolres Dairi," katanya lagi.
Dirinya pun awalnya mengaku tidak mengetahui dimana itu Kabupaten Dairi. Agus Bahari pun juga mengaku bahwa baru pertama kali menjabat di wilayah Polda Sumatera utara.
"Tugas di Sumatera saya juga belum pernah. Baru ini lah pertama kali masuk ke Pulau Sumatera dan langsung ke Sumatera Utara," bebernya.
Melihat Kabupaten Dairi, Agus Bahari merasa tak asing, dan menganggap bahwa Kabupaten Dairi sebagai kampung halamannya sendiri.
"Ternyata Dairi ini sama seperti kampung halaman saya. (Cuaca) dingin, hujan, berkabut, penghasil kopi, nah sama persis," katanya sembari tertawa.
"Selamat datang di Dairi. Saya menikmati di sini. Sejuk, suasa alamnya masih asri, " sambungnya.
Awal masuk di Provinsi Sumatera Utara, hal pertama yang berada di benaknya adalah masyarakat yang keras. Akan tetapi, setelah beberapa bulan bertugas di Dairi.
Bayangan saya Sumatera Utara itu keras. Bahasanya belum apa-apa, sudah kena gas. Tetapi setelah ketemu, enggak tuh. Adem lah kalau di ajak ngomong. Cuma bahasanya agak keras, tapi kalau saya dalami hatinya, baik - baik lah, " sebutnya.
Dirinya pun berharap, dalam situasi politik saat ini, kondisi masyarakat di Kabupaten Dairi dapat sejuk dan adem seperti alamnya.
"Pemilu itu milik kita. Milik semua orang. Jadi kalau kita mau buat aman, ya aman. Ayo sama - sama kita jaga. Ajakan saya, ayo bertanggungjawab bersama. Karena polisi ada bidang batasannya. Batasannya ya hukum.
Selagi kita masih kedepankan kekerabatan, musyawarah mufakat, hukum itu berada di belakang. Jangan lah sampai berbenturan dengan hukum. Kuncinya hanya dua, mau dan mampu. Saya yakin Dairi saya yakin bisa," tutupnya.
Sumber: Tribun-Medan.com