• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Drone Serang Wisuda Akademi Militer Suriah, 100 Orang Tewas

    Jumat, 06 Oktober 2023, Oktober 06, 2023 WIB Last Updated 2023-10-06T01:49:59Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Situasi setelah serangan drone terhadap akademi militer Suriah di Homs, Suriah pada 5 Oktober 2023 terlihat dalam tangkapan layar dari sebuah video. Video diperoleh Reuters/melalui REUTERS


    Opsjurnal.online, Jakarta - Setidaknya 100 orang tewas dalam serangan drone terhadap sebuah akademi militer di Suriah, Kamis, 5 Oktober 2023, beberapa menit setelah menteri pertahanan meninggalkan upacara wisuda taruna di sana.
    Ini adalah salah satu serangan paling berdarah terhadap instalasi tentara Suriah, dan penggunaan drone bersenjata pertama di negara yang telah menghadapi perang saudara selama 12 tahun itu.

    Warga sipil dan personel militer tewas dalam serangan terhadap akademi militer di provinsi tengah Homs, kata kementerian pertahanan Suriah, dan menambahkan bahwa kelompok “teroris” telah menggunakan pesawat tak berawak.

    Pernyataan itu tidak menyebutkan secara spesifik organisasi apa dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
    Kementerian pertahanan dan luar negeri Suriah berjanji akan merespons dengan kekuatan penuh. Pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan bom besar-besaran di zona Idlib yang dikuasai oposisi sepanjang hari.

    Menteri Pertahanan Suriah menghadiri upacara wisuda tersebut namun meninggalkan lokasi beberapa menit sebelum serangan, menurut sumber keamanan Suriah dan sumber keamanan di aliansi regional yang mendukung pemerintah Damaskus melawan kelompok oposisi.
    “Setelah upacara, orang-orang turun ke halaman dan serangan terjadi. Kami tidak tahu dari mana asalnya, dan banyak mayat berserakan di tanah,” kata seorang pria Suriah yang membantu menyiapkan dekorasi di akademi untuk acara tersebut.

    Rekaman yang dibagikan kepada Reuters melalui aplikasi pesan WhatsApp menunjukkan orang-orang – beberapa mengenakan seragam dan lainnya mengenakan pakaian sipil – tergeletak di genangan darah di halaman yang luas.
    Beberapa jenazah masih membara dan sebagian lagi masih terbakar. Di tengah teriakan itu, terdengar seseorang berteriak "keluarkan dia!" Suara tembakan terdengar di latar belakang.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan lebih dari 100 orang tewas dan 125 lainnya luka-luka. Seorang pejabat di aliansi yang mendukung pemerintah Suriah mengatakan jumlah korban jiwa mencapai sekitar 100 orang.

    Menteri Kesehatan Hassan Al-Ghobash memberikan angka kematian yang lebih rendah, dan mengatakan kepada TV pemerintah bahwa 80 orang tewas, termasuk enam wanita dan enam anak-anak, namun mengatakan sekitar 240 orang terluka.

    Konflik Suriah dimulai dengan protes terhadap Presiden Bashar al-Assad pada tahun 2011 namun berkembang menjadi perang habis-habisan yang menyebabkan ratusan ribu orang tewas dan jutaan orang mengungsi.

    Tentara Suriah telah hancur akibat pertempuran tersebut, dan sangat bergantung pada dukungan militer dari Rusia dan Iran serta pejuang yang didukung Teheran dari Lebanon, Irak dan negara-negara lain.

    Assad berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah negaranya, namun wilayah di utara yang berbatasan dengan Turki masih dikuasai oleh kelompok oposisi bersenjata, termasuk kelompok garis keras ISIS.

    Sumber: dunia.tempo.co

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini