opsjurnal.online, Jakarta - Sekitar 70 persen persen warga Pasir Panjang, Rempang, Batam, Kepulauan Riau, menyatakan siap digeser ke Tanjung Banon. Hal tersebut terungkap saat Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerima perwakilan warga Rempang di salah satu Masjid yang terletak di Tanjung Banun, Kota Batam.
Pasir Panjang merupakan salah satu dari lima kampung yang diprioritaskan oleh pemerintah untuk dilakukan pergeseran ke Tanjung Banun sehubungan dengan pembangunan Rempang Eco-City.
Selain Pasir Panjang, terdapat kampung Blongkeng, Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung dan Pasir Merah. Pada lima kampung tersebut, terdapat 961 Kepala Keluarga (KK) yang akan bergeser ke Tanjung Banun.
Menurut Bahlil, mayoritas masyarakat dari Pasir Panjang telah setuju untuk dilakukan pergeseran.
"Di Tanjung Banun, tadi saya ketemu dengan masyarakat perwakilan dari beberapa kampung termasuk dari Kampung Pasir Panjang. Tadi ada dua kelompok masyarakat. Satu, masyarakat yang saya solat bareng dan mereka datang, yang itu memang mereka sudah bersedia untuk melakukan pergeseran. Bahkan data dari Kampung Pasir Panjang itu sudah 70 persen mereka ingin melakukan pergeseran," ungkap Bahlil dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/10).
Meski demikian, Bahlil tidak menutup mata terhadap fakta masih adanya sebagian warga yang menolak untuk melakukan pergeseran. Menurutnya, justru di situlah peran pemerintah untuk terus melakukan komunikasi yang baik kepada masyarakat.
"Setelah saya dari masjid, ada juga sekelompok ibu-ibu yang menyampaikan aspirasi untuk belum mau digeser. mereka masih ingin tetap di sana. Itulah negara kita negara demokrasi. Jadi justru di situ semakin meyakinkan kepada saya bahwa penting kami pemerintah terus melakukan komunikasi yang baik, sosialisasi yang baik," ungkapnya.
Bahlil meyakini dengan komunikasi yang baik, masyarakat akan mengerti bahwa pengembangan investasi semata-mata untuk keuntungan masyarakat sekitar dan ekonomi nasional.
Baca juga:
Warga Rempang Masih Ada yang Tolak Direlokasi, Bahlil Bilang Begini
"Tugas kita adalah meyakinkan kepada mereka. Tugas kita adalah bicara baik-baik sama mereka. Yang namanya kita geser orang. kita pindahin dari rumah A ke rumah B itu pasti butuh proses waktu. Dan saya yakin BP Batam, Pak Kapolda, Pak Gubernur dan kami semua akan selalu berupaya terus untuk bagaimana cara meyakinkan. Insyaallah kok," tutur Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan saat ini sebagian besar warga telah menyatakan siap bergeser.
"Dan sekarang kita lihat, ini ada dari 900 KK kurang lebih, sudah 341 KK yang sudah secara sukarela mau melakukan pergeseran. Dan 17 KK sudah kita tempatkan di tempat ini," ungkap Bahlil.
Sumber: detik.com