Kasus bermula saat seorang warga menemukan sosok mayat tersangkut di pohon pada Rabu (13/9/2023).
Saat ditemukan, terdapat banyak luka di tubuh korban. Awalnya luka tersebut diduga terkena kawat yang melilit di pipa dekat jembatan. Korban diduga jatuh dari atas jembatan kemudian tersangkut di pohon.
"Ada luka gores, tapi di atas jembatan itu ada pipa pakai kawat berduri. Dugaan ya masih akibat kawat saat jatuh itu, darah ada juga di jembatan itu," kata Berry.
Polisi kemudian membawa korban ke RS Bhayangkara untuk diperiksa. Setelah identitas korban terungkap, polisi lalu memanggil kakak korban (pelaku) ke RS untuk mencocok kan identitas.
Seperti tak berdosa, pelaku Erik pun datang ke rumah sakit. Polisi pun menginterogasi pelaku. Saat diinterogasi, pelaku memberikan keterangan yang berbelit, sehingga menimbulkan kecurigaan.
"Kita minta datang, bilang adeknya sudah meninggal. Dia datang dan kami periksa berbelit-belit, ya pura-pura seolah tak tahu kejadiannya. Terakhir baru terungkap dia yang bunuh," kata Berry, Kamis (14/9/2023).
Pelaku juga mengakui ia membunuh korban di jembatan Sungai Sibam Jalan Garuda Sakti, Pekanbaru. Sebelumnya, ia dan korban pergi ke TKP dengan sepeda motor.
Saat tiba di jembatan, korban lalu dipukul dengan batu, dicekik, dipukul kayu hingga tewas. Pelaku sempat mencoba melepas semua pakaian korban untuk menghilangkan jejak sebelum membuang mayat korban ke sungai.
Namun belum selesai melepas pakaian korban, ada pengendara yang lewat sehingga korban langsung dibuang ke sungai dari atas jembatan. Jasad korban tidak jatuh ke sungai melainkan tersangkut di pohon dan ditemukan warga. Hingga akhirnya kasus tersebut terungkap.
Erik mengaku dirinya nekad menghabisi nyawa adik kandungnya tersebut karena sering ngamuk ke orang tua mereka.
"Motif pelaku membunuh adik kandungnya karena kesal. Pelaku sakit hati karena sang adik ini sering marah dan ngamuk-ngamuk sama orang tuanya," terang Berry.
"Motif pelaku membunuh adik kandungnya karena kesal. Pelaku sakit hati karena sang adik ini sering marah dan ngamuk-ngamuk sama orang tuanya," terang Berry.
Kelakuan korban yang kerap mengamuk tersebut, lanjut Berry, terjadi berulang kali. Penyebab marahnya korban juga tidak jelas. Hal itulah yang membuat abangnya emosi dan menghabisi korban.
"Marah-marah enggak jelas. Intinya sering marah ke orang tua, itulah bikin pelaku ini emosi dan membunuh korban. Setelah dia dibunuh dibuang ke TKP," katanya.
Kini pelaku ditahan di Polres Pekanbaru.
Sumber: detik.com
