• Jelajahi

    Copyright © Ops Jurnal
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Sudah Ada Sejak 1970-an Makam Kuno di Waduk Gajah Mungkur, Begini Sejarahnya

    Kamis, 14 September 2023, September 14, 2023 WIB Last Updated 2023-09-14T03:31:11Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Opsjurnal.online, Jakarta - Masyarakat dihebohkan dengan kemunculan makam kuno saat debit air Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri menyusut. Meski dianggap 'kuno' makam tersebut sebetulnya ada sejak tahun 1970-an.
    Waduk Gajah Mungkur dibangun pada 1978 dan mulai dioperasikan pada 1980. Pembangunan ini membuat ada sekitar 41.000 warga yang tinggal di 45 desa di 6 kecamatan di Wonogiri harus dipindah atau transmigrasi.
    Makam-makam yang bermunculan itu diketahui sudah ada sebelum proyek pembangunan WGM dimulai. Salah satu makam kuno yang muncul saat air surut adalah makam yang berada di Lingkungan Jaban, Kelurahan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro.

    Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri, Dennys Pradita, mengatakan lokasi makam itu dulunya adalah permukiman warga. Baru pada 1970-an, warga dipindahkan ke Sumatera karena pembangunan WGM.

    "Warga dipindahkan tapi makamnya tetap di situ. Makam 1970 akhir baru ditinggalkan (warga), bedhol (desa). Jadi bukan makam kuno banget sebenarnya. Kisaran 1970-an itu," kata nya, Rabu (13/9/2023).
    "Ada puluhan (lokasi makam yang muncul), yang nampak bisa dilihat dari bulannya dan saat air surut. Dulu kan ada bekas permukiman, area pertanian, sungai dan fasilitas umum. Ada puluhan desa yang tenggelam," jelas dia.

    Alasan Makam Berwarna Putih
    Kijing yang ditemukan pada makam kuno WGM berwarna putih. Kijing merupakan batu penutup makam yang menyatu dengan batu nisan.

    Dennys mengatakan jika di daerah Wonogiri bagian selatan banyak batuan kapur. Waktu itu, banyak batuan kapur yang juga dimanfaatkan untuk tatanan rumah.
    "Biasanya memang (kijing pada 1970-an) pakai batu putih, batuan kapur. Kalau sekarang banyak yang menggunakan semen," kata Dennys.

    Di komplek makam Waduk Gajah Mungkur itu, ada batu kijing yang sudah berserakan dan masih utuh. Beberapa di antaranya juga ada yang rusak karena terkikis air.

    Sumber; detik.com

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini