Opsjurnal.online, Jakarta - Pria berinisial NS, warga Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) nyaris menikahi kekasihnya MZ yang ternyata seorang laki-laki. Hal itu terungkap menjelang pernikahan keduannya.
Dilansir detikBali, Rabu (13/9/2023) hal itu terbongkar saat keluarga NS datang ke rumah MZ. Kedatangan mereka untuk melakukan sejati selabar atau permohonan pernikahan dan penetapan mahar.
Nama orangtua MZ sesuai. Namun, keluarga pria itu tidak mengenal perempuan NE. Keluarga NS juga sempat menghubungi kedua orang tua MZ.
Namun, keluarga MZ menyatakan tidak memiliki anak perempuan bernama NE. Adapun, MZ sejak kecil kerap berlaku feminin.
Kepala Dusun Bunsalak II, Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Toha, mengungkapkan MZ sempat meminta mahar kawin kepada NS. Mahar itu berupa emas 2 gram.
"NS ini bekerja sebagai serabutan. Sebelum menikah, NE alias MZ sempat minta maskawin dua gram emas ke NS," ujar Toha saat ditemui detikBali di kediamannya, Selasa (12/9/2023).
Toha menuturkan selama tinggal tiga hari di kediaman NS, MZ pun sempat ikut salat berjemaah di masjid. Bahkan, beberapa warga yang melihat paras MZ tidak pernah menaruh curiga jika ia adalah laki-laki.
"Dia ikut salat di jemaah perempuan di masjid. Dia salaman setelah salat. Biasa sudah seperti jemaah pada umumnya," ujar Toha.
Lombok Tengah - Pria berinisial NS, warga yang ditipu calon istri berjenis kelamin laki-laki berinisial NE (nama perempuannya) alias MZ, sempat dimintai mahar emas sebelum menikah. Fakta itu diungkap oleh Kepala Dusun Bunsalak II, Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Toha, Selasa (12/9/2023).
"NS ini bekerja sebagai serabutan. Sebelum menikah, NE alias MZ sempat minta maskawin dua gram emas ke NS," ujar Toha saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/9/2023).
Toha menuturkan selama tinggal tiga hari di kediaman NS, MZ pun sempat ikut salat berjemaah di masjid. Bahkan, beberapa warga yang melihat paras MZ tidak pernah menaruh curiga jika ia adalah laki-laki.
"Dia ikut salat di jemaah perempuan di masjid. Dia salaman setelah salat. Biasa sudah seperti jemaah pada umumnya," ujar Toha.
Namun, semuanya itu terbongkar ketika keluarga NS pergi melakukan sejati selabar atau permohonan pernikahan dan penetapan mahar ke kediaman MZ. Pemerintah dusun setempat pun mengaku kaget dengan kejadian itu.
Bahkan, banyak tetangga NS mengaku heran dengan sikap MZ selama tinggal di kediamannya NS. "Kalau ngomong itu memang MZ ini agak diatur-atur suara perempuannya. Jadi warga yang pernah bertemu baru ngeh setelah semua ketahuan," ujarnya.
Toha meminta kepada seluruh warga agar tidak mudah percaya dengan paras lawan jenis yang dikenal lewat media sosial. Dia meminta agar selalu berhati-hati selama menggunakan media sosial.
Sebelumnya, NS hampir menikah dengan laki-laki, MZ, yang dikenal melalui media sosial Facebook. NS sempat membawa MZ ke rumahnya di Desa Jago, selama tiga hari pada pekan lalu.
Bahkan, pada Minggu (10/9/2023) saat acara sejati selabar sempat digelar. Toha sempat mendatangi rumah MZ di Desa Krama Jati, Lombok Tengah. Kejanggalan mulai terungkap.
Nama orangtua MZ sesuai. Namun, keluarga pria itu tidak mengenal perempuan NE. Keluarga NS juga sempat menghubungi kedua orang tua MZ.
Namun, keluarga MZ menyatakan tidak memiliki anak perempuan bernama NE. Adapun, MZ sejak kecil kerap berlaku feminin.
Belakangan, MZ atau NE kabur dari rumah sejak Kamis (7/9/2023). NS pun batal menikahi MZ atau NE.
Sumber: detik.com
