Opsjurnal.online, Sumba Barat Daya - Satu video bernarasi penculikan seorang wanita di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), viral di media sosial. Video tersebut dinarasikan tradisi kawin tangkap atau kawin paksa.
Dalam video berdurasi 20 detik tersebut tampak seorang wanita tengah berdiri di tepi jalan di depan rumah. Namun tiba-tiba ada dua pria yang datang dari bagian belakang dan langsung menyekap korban. Wanita tersebut pun langsung berteriak dan mencoba melawan.
Tapi para pria tersebut langsung mengangkutnya ke atas mobil pikap hitam yang sudah disiapkan untuk memboyong korban. Seorang wanita lainnya yang berada dekat korban berupaya menahan para pria itu, namun gagal.
"Ini kawin paksa, kasihan," ujar perekam video.
10 pria yang menyekap dan menunggu di pikap pun kabur sambil bersorak. Aksi itu diketahui terjadi Kamis (7/9/2023) siang.
Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Sigit Harimbawan pun tak menampik kejadian dalam video tersebut. Ia mengatakan, tindakan tersebut merupakan aksi kawin tangkap yang terjadi di Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Polres Sumba Barat Daya, pun telah menangkap empat terduga pelaku penculik tersebut, yakni JBT, MN, HT dan VS.
"Kami sudah amankan di Mapolres Sumba Barat Daya, termasuk mobil pikap yang digunakan oleh para pelaku," ujar Sigit Harimbawan, dilansir detikBali, Jumat (8/9/2023).
Penangkapan terhadap empat terduga pelaku tersebut dilakukan di rumah masing-masing pelaku di Desa Weekura, Kecamatan Wewewa Barat, Kamis sore hari.
"Tim gabungan personel Polres Sumba Barat Daya dan Polsek Wewewa Barat yang menangkap mereka. Dan sudah diperiksa unit PPA Satreskrim Polres Sumba Barat Daya baik korban dan para pelaku," jelasnya.
Sampai saat ini, para pelaku masih ditahan di kantor polisi. Mereka masih diminta keterangan untuk mencari titik terang kasus kawin paksa yang kontroversial ini.
"Sementara ambil keterangan oleh unit PPA," imbuhnya.
Sumber: detik.com